Dalam upaya mendukung implementasi kurikulum yang lebih inovatif, SMP Negeri 3 Ampelgading telah melaksanakan kegiatan In-House Training (IHT) pada Sabtu 11 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali guru dengan pendekatan pembelajaran Deep Learning. Acara yang berlangsung selama satu hari penuh ini diikuti oleh seluruh tenaga pendidik di sekolah tersebut, dengan menghadirkan narasumber berkompeten dari tim penyusun konsep pembelajaran Deep Learning yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah, yang menegaskan pentingnya penguasaan metode pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Deep Learning adalah salah satu pendekatan yang sejalan dengan naskah akademik yang telah diluncurkan oleh Kemendikdasmen, yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan pendidikan era modern. “Guru harus mampu mentransformasi ruang kelas menjadi tempat pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan bermakna bagi siswa. Pendekatan Deep Learning membantu kita memahami siswa bukan hanya sebagai pelajar, tetapi sebagai pembelajar sepanjang hayat,” ungkap Kepala Sekolah.
Paparan Materi oleh Ahli
Sebagai pembicara utama, dihadirkan bu Niken Emiria Faradella,S.Pd.,M.Pd salah satu anggota tim penyusun konsep Deep Learning di Kemendikdasmen. Dalam pemaparannya, bu Niken Emiria Faradella,S.Pd.,M.Pd menjelaskan bahwa pendekatan Deep Learning dirancang untuk membantu siswa menguasai materi pembelajaran secara mendalam, membangun pola pikir kritis, dan mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata. Pendekatan deep learning juga merupakan Solusi menuju 8 dimensi profile lulusan yaitu; 1 keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, 2. kewargaan, 3. Penalaran kritis, 4. Kreativitas, 5. Kolaborasi, 6. Kemandirian, 7. Kesehatan, 8. Komunikasi. “Kita tidak hanya berbicara tentang siswa yang mampu menjawab soal ujian. Tapi, bagaimana siswa dapat memahami konteks, menganalisis informasi, dan menciptakan solusi atas permasalahan kompleks,” jelas bu Niken Emiria Faradella,S.Pd.,M.Pd. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembelajaran. Dalam pendekatan ini, siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi, berbagi pendapat, dan belajar dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Melalui beberapa contoh video pembelajaran dari sekolah-sekolah dan praktek baik yang telah menerapkan Deep Learning, bu Niken Emiria Faradella,S.Pd.,M.Pd menunjukkan bagaimana cara mempraktekkan pendekatan deep learning di dalam kelas agar siswa lebih antusias dan mampu berinovasi dalam menyelesaikan tantangan.
Sesi diskusi dan tanya jawab.
Setelah paparan teori yang disampaikan oleh bu Niken Emiria Faradella,S.Pd.,M.Pd kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif. Dalam sesi ini, para peserta diberi kesempatan untuk mendalami berbagai hal tentang konsep dan implementasi pendekatan Deep Learning. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh guru mencerminkan antusiasme serta keingintahuan mereka untuk menerapkan pendekatan ini di ruang kelas. Bu Rofiqoh, S.Ag., M.Ag yang merupakan guru agama islam menanyakan , “Bagaimana cara mengintegrasikan Deep Learning dalam pembelajaran dengan dengan tema materi Sejarah Islam, ?” Menanggapi hal tersebut, bu Niken Emiria Faradella,S.Pd.,M.Pd menjelaskan pentingnya membuat perencanaan pembelajaran yang fokus pada aspek esensial dan memanfaatkan strategi kolaboratif, serta mengkaitan dengan salah satu atau beberapa 8 dimensi profil lulusan dan pemanfaatanya dalam dunia nyata. Pertanyaan lainnya dari Pak Warsono (guru matematika) yang menyampaikan tentang pengalaman mengajarnya saat membawa anak-anak belajar di luar kelas untuk menghitung paving agar dapat mengkaitkan tujuan pembelajaran menghitung bidang datar ternyata tidak semua siswa tertarik. Menjawab pertanyaan ini bu Niken pun menegaskan Kembali pentingnya asesmen diagnostic awal untuk mengenali gaya serta minat belajar siswa sehingga guru dapat menerapkan pembelajaran yang bisa diterima oleh banyak siswa yang memiliki keragaman cara belajar.
Pertanyaan lainnya dari moderator terkait dengan wacana kembalinya Ujian Nasional, “Apakah penerapan pendekatan deep learning juga akan menjadikan siswa mampu menjawab soal teoritis UN ?” Bu Niken Emiria Faradella,S.Pd.,M.Pd menekankan bahwa kekawatiran tentang ketidak mampuan siswa dalam menjawab soal teorotis UN tidak akan terjadi, pada pendekatan deep learning siswa juga sudah melalui tahapan surface learning di mana siswa memahami teori terlebih dahulu sebelum menuju tahapan deep learningnya, keberhasilan Deep Learning lebih ditentukan oleh pola pikir guru dalam merancang pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mengeksplorasi, bertanya, dan menciptakan solusi.
Sesi ini menjadi kesempatan berharga bagi para guru untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang tantangan dan solusi dalam menerapkan Deep Learning di sekolah.
Penutupan dan Harapan
Kepala Sekolah dalam penutupan acara mengungkapkan harapannya agar IHT ini menjadi langkah awal bagi sekolah dalam memaksimalkan potensi guru dan siswa. “Setelah ini, saya harap kita semua dapat mengimplementasikan Deep Learning dengan semangat yang sama, sehingga menghasilkan generasi pembelajar yang unggul dan berkarakter. Sesuai dengan visi misi sekolah”
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang berkualitas tidak hanya membutuhkan kurikulum yang baik, tetapi juga guru yang siap menghadirkan pengalaman belajar yang mendalam dan bermakna.
Bertepatan dengan Hari Bela negara ke-76 Tanggal 19 Desember 2024 telah berdiri sebuah Jembatan Gantung Merah Putih 9 yang menghubungkan antara Ds. Tegalsari Timur Kec. Ampelgading dan Ds. Karangbrai Kec. Bodeh. Keberadaan jembatan ini sangat di nantikan oleh warga yang ada di sekitar karena jembatan ini memilikin banyak sekali manfaatnya bagi sendi kehidupan warga sekitar. Dan pada peresmian kali ini SMP Negeri 3 Ampelgading ikut berperan aktif dalam penyambutan peresmian jembatan tersebut. Karena sebagian dari siswa SMPN 3 Ampelgading juga berasal dari Desa Tegalsari, sehingga mereka akan sangat meraskan kebermanfaatan jembatan Merah Putih ini.
Jembatan yang menghubungkan antara Ds. Tegalsari Timur dan Ds. Karangbrai ini diresmikan langsung oleh Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto, S.E., M.Si dan di Hadiri pula Oleh Mentri Pertanian Dr. Ir. H. Amran Sulaiman, M.P beserta jajaranya. Jembatan ini di bangun atas kerja sama antara Oleh TNI Angkatan Darat Pangdam IV Diponegoro dengan warga Desa Tegal Melati Timur dan Ds. Karangbrai. Sebelum keberadaan jembata gantung Merah Putih 9 ini akses warga yang ingin menuju ke kota pemalang harus melalui jarak yang lumayan jauh dan memerlukan waktu selama 30 menit, sehingga dengan telah diremikannya Jembatan Gantung Merah Putih 9 ini masyarakat merasa sangat membantu sekali karena mempermudah akses dalam berbagai bidang terutama bidang Perekonomian, Pendidikan dan Kesehatan.
Adanya jembatan ini masyarakat dapat dengan mudah mendistribusikan hasil bumi dari desa Karangbrai ke wilayah lain dan begitu sebaliknya para warga dapat dengan mudah memasok kebutuhan pokok dari pasar, dengan harapan semakin mudahnya distribusi maka akan dapat menekan harga sehingga dapat terjangkau. Hal ini juga sebagai pendukung program kementrian pertanian yang berkenaan dengan ketahan pangan.
Dalam Bidang Pendidikan anak-anak yang mau berangkat sekolah juga sekarang mudah dan tidak harus melepas alas kaki lagi supaya tidak basah ketika menyeberangi sungai, dan sekarang mereka juga bisa menggunakan alat transportasi pribadi untuk menuju ke sekolah. Bukan hanya dalam bidang Pendidikan saja bidang kesehatanpun juga sangat mudah bagi warga untuk mengakses fasilitas kesehatan karena jarak tempuh yang dekat.
Dengan ikut berperan OSIS SMP Negeri 3 Ampelgading sebagai penyambut dan penerima tamu maka secara tidak langsung implementasi kompetensi berkomunikasi yang merupakan salah satu kecakapan abad 21 sudah dipraktekan oleh siswa SMPN 3 Ampelgading yang diwakilkan oleh pengurus OSIS nya.
Penulis: Indah Windhi Astuti (Pembina OSIS SMPN 3 Ampelgading)
Belakangan ini, dunia pendidikan semakin rame dengan berbagai diskusi hangat. Salah satunya adalah tentang bagaimana guru dan kepala sekolah bisa membantu siswa menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Apalagi dengan segala lompatan perubahan yang terjadi begitu cepat, rasanya sebagai seorang guru kita harus terus berpikir kreatif untuk menyiapkan generasi muda yang siap bersaing. Salah satu cara yang lagi naik daun adalah pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam. Pendekatan ini terasa komplek sekali, karena membantu siswa bukan cuma pintar di atas kertas, tapi juga mengasah keterampilan hidup mereka, yang dikenal dengan istilah 6C: kreatifitas, Kolaborasi, Kewarganegaraan, Komunikasi, Berpikir Kritis, dan Berkarakter.
Mari kita mulai dengan Pendekatan Deep Learning, Apakah Pendekatan Deep Learning itu? Menurut Michael Fullan dkk Pendekatan deep Learning adalah metode pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam terhadap materi, bukan hanya sekedar menghafal.Bayangkan pembelajaran di kelas yang bukan cuma soal catatan dan ujian, tapi siswa diajak untuk benar-benar memahami materi, menemukan maknanya, dan mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Nah, itulah inti dari deep learning. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya sekadar menghafal, tapi diajak berpikir mendalam dan menyelesaikan masalah. Peran guru di sini berubah, dari “transfer knowlagde” menjadi lebih dari sekedar fasilitator tetapi juga aktivator yang bertugas membantu siswa mengeksplorasi potensi mereka.
lalu apa saja peran Guru dalam Membongkar 6C tersebut.
Yang pertama Kreativitas, pernah nggak sih merasa takjub melihat ide-ide kreatif siswa? Nah, tugas guru adalah membantu ide-ide itu supaya berkembang. Misalnya, dengan memberikan tantangan seperti menciptakan produk ramah lingkungan atau membuat vlog edukasi. Aktivitas ini nggak cuma seru, tapi juga melatih siswa untuk berpikir out-of-the-box. Guru juga bisa menggunakan teknologi untuk mendukung eksplorasi siswa, misalnya aplikasi desain atau media sosial.
Berikutnya Kolaborasi, Hidup di era saat ini tidak bisa lepas dari kerja sama atau kolaborasi. Guru bisa sekali melatih siswa untuk bekerja atau berkolaborasi dalam tim melalui proyek-proyek kelompok. seperti, siswa diminta membuat solusi untuk masalah di sekolah, misalnya pengelolaan sampah. Dengan kolaborasi, mereka belajar mendengar, berbagi ide, dan saling mendukung. Yang ketiga adalah Kewarganegaraan. Tuntutan generasi muda saat ini tidak hanya harus cerdas, tapi juga peduli. Guru dapat mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan ini melalui aktivitas seperti debat isu global atau kampanye sosial. Misalnya, siswa diajak membuat poster digital untuk menggalang kesadaran tentang pentingnya hemat energi. Selain belajar, siswa juga dapat jadi agen perubahan di lingkungan mereka. Selanjutnya adalah Komunikasi. Mungkin sebagian orang mengatakan berbicara di depan umum adalah bukan hal yang mudah akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan cara guru melatih kemampuan siswa dalam komunikasinya, melalui kegiatan seperti presentasi, diskusi, atau bahkan drama kelas. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar menyampaikan ide, tapi juga mendengarkan dengan baik. Plus, guru juga dapat memberikan tips dan trik agar komunikasi mereka lebih efektif. yang ke lima adalah Berpikir Kritis Nah, ini dia yang paling penting,yaitu kemampuan berpikir kritis. Untuk berpikir kritis guru dapat melibatkan siswa dalam kegiatan yang menantang, seperti menganalisis berita hoaks atau memecahkan teka-teki logika. Dengan begitu, siswa belajar untuk tidak mudah percaya pada informasi dan selalu mencari fakta. C yang ke enam adalah karakter. Guru adalah teladan utama bagi siswa. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati bisa diajarkan melalui cerita, kegiatan sosial, atau diskusi santai. Misalnya, guru dan siswa bisa berdiskusi tentang bagaimana menghadapi dilema etika dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana menerapkan dalam praktik pembelajaran. Okay mari kita bahas lagi. Yang perlu disiapkan pertama adalah dengan menciptakan Lingkungan Belajar yang nyaman dan asyik agar pembelajaran deep learning ini berhasil, lalu lingkungan belajarnya yang nyaman yang seperti apakah yang mendukung itu?. Dimulai dari guru yang dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan ramah, di mana siswa merasa bebas untuk mencoba, salah, dan belajar dari pengalaman. Selain itu,guru juga harus bersedia untuk mencoba teknologi atau metode yang baru yang membuat pembelajaran menjadi lebih aktif dan interaktif.
Nah masa depan itu membuka banyak peluang, dan pendidikan adalah kuncinya. Dengan menerapkan pendekatan deep learning dan membantu siswa mengembangkan 6C, kita sedang membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga siap menghadapi dunia. Mari, bersama-sama kita membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan!
Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) guru Sekolah SMP Negeri 3 Ampelgading pada tanggal 4 Desember 2024, menyelenggarakan pelatihan bertajuk Persiapan Menuju Sekolah Digital. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian penutupan kegiatan Komunitas Belajar (Kombel) semester 1 tahun 2024. Dengan tujuan untuk membekali para guru menghadapi tantangan zaman, pelatihan ini menghadirkan tiga pembicara dengan materi berbeda namun saling melengkapi.
Acara dimulai pada pukul 11.30 sampai dengan 14.30 WIB bertempat di laboratorium Komputer sekolah dengan dihadiri oleh seluruh guru, staf, dan undangan. Kepala SMP SMP Negeri 3 Ampelgading dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya transformasi digital dalam dunia pendidikan. Beliau menegaskan bahwa “Sekolah digital bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk memastikan siswa kita siap menghadapi era global yang terus berubah.”
Sesi pertama dipandu oleh Ibu Uci Rahmawati, S.Pd,dengan membawakan materi tentang membuat modul ajar yang menarik dan Interaktif. Dalam paparannya, Ibu Uci Rahmawati menjelaskan poin-point penting yang harus ada dalam sebuah modul ajar. “Guru harus memahami bagaimana menentukan tujuan pembelajaran dan mengkaitkannya dengan langkah-langkah serta asesmen yang harus sesuai sehingga dapat mencapai sebuah tujuan,” ungkapnya. Beliau juga memandu para peserta untuk menggunakan alat-alat yang sudah ada seperti chat GPT, gemini dan narasumber dari internet untuk referensi dalam membuat materi ajar, dan menggabungkannya dengan Canva. Sesi ini disambut antusias oleh para peserta.
Sesi berikutnya menghadirkan Bapak Jamal Zamzami,S.Pd seorang guru penggerak yang sudah memiliki pengalaman yang banyak. Beliau memaparkan materi tentang Membuat E BOOK dengan Flipbook. Materi ini mencakup penggunaan perangkat lunak yang bisa digunakan untuk membuat E BOOK yang salah satunya adalah Flip book yang terintegrasi dengan Canva. Bapak Jamal juga membagikan pengalaman praktisnya dalam menerapkan membuat soal dengan flipbook di mana nanti link soal dapat dibagikan secara langsung kepada siswa sehingga siswa dapat mengaksesnya tanpa harus menulis di buku tulis. Cara ini telah berhasil meningkatkan efisiensi waktu guru. Salah seorang peserta, Ibu Sinta, mengungkapkan kekagumannya, “Materi ini benar-benar membuka wawasan saya tentang bagaimana teknologi dapat memudahkan pekerjaan sehari-hari.”
Sesi terakhir dibawakan oleh Ibu Ririn Anggraeni, S.Pd, seorang konten kreator pendidikan. Beliau membahas materi membuat Video Pembelajaran Berbasis Artificial Intelegent. Dalam sesi ini, para guru diajarkan cara membuat video pembelajaran interaktif, infografis menarik, dan modul e-learning menggunakan perangkat lunak sederhana.
“Pembelajaran tidak hanya tentang materi, tetapi juga bagaimana menyampaikan materi tersebut secara menarik agar siswa termotivasi,” ujar Ibu Ririn. Para peserta juga diajak untuk mencoba membuat video pembelajaran pendek, yang kemudian dipresentasikan dan mendapatkan umpan balik langsung dari pembicara.
Pelatihan ini ditutup dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab antara peserta dan para pembicara. Dalam penutupannya, Kepala Sekolah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan peserta yang telah berpartisipasi aktif. “Kita semua memiliki peran besar dalam mewujudkan sekolah digital. Saya berharap pelatihan ini menjadi langkah awal menuju perubahan besar bagi SMP Negeri 3 Ampelgading,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, para guru tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga motivasi untuk terus belajar dan berkembang. Transformasi menuju sekolah digital kini terasa lebih dekat, dengan semangat dan kesiapan seluruh komunitas sekolah yang terus berinovasi.
Hallo sahabat Amga, tak terasa Ujian Akhir sudah diambang pintu. Ujian Akhir Semester (UAS) 1 tahun pelajaran 2024/2025 akan segera dilaksanakan secara serempak pada tanggal 5 sd 11 Desember di Kabupaten Pemalang. Nah Untuk meraih hasil terbaik, persiapan matang sangatlah penting. Berikut adalah beberapa kiat belajar yang dapat membantu siswa menghadapi ujian dengan percaya diri:
1. Buat Jadwal Belajar Terencana
Susun jadwal belajar harian yang mencakup semua mata pelajaran. Berikan porsi lebih pada mata pelajaran yang dirasa sulit, namun tetap sisihkan waktu untuk mereview pelajaran lainnya.
2. Belajar Secara Bertahap
Hindari belajar mendadak atau sistem kebut semalam. Mulailah belajar dari jauh-jauh hari agar materi bisa dipahami secara bertahap dan tidak menumpuk.
3. Gunakan Teknik Belajar yang Efektif
Cobalah berbagai metode belajar, seperti membuat rangkuman, mind map, atau flashcard. Belajar kelompok juga bisa menjadi alternatif untuk saling bertukar pemahaman.
4. Latihan Soal Ujian
Cari soal-soal ujian dari tahun-tahun sebelumnya atau dari buku latihan. Ini akan membantu memahami pola soal dan mengasah kemampuan menjawab.
5. Manfaatkan Waktu di Kelas
Perhatikan penjelasan guru dengan baik dan catat hal-hal penting. Jangan ragu bertanya jika ada materi yang belum dipahami.
6. Istirahat yang Cukup
Belajar memang penting, tetapi jangan lupa beristirahat. Tidur yang cukup akan membantu menjaga konsentrasi dan daya ingat.
7. Kurangi Distraksi
Minimalkan penggunaan media sosial atau aktivitas yang mengganggu fokus belajar. Buat lingkungan belajar yang tenang dan nyaman.
8. Berdoa dan Jaga Kesehatan
Selain belajar, jangan lupa berdoa untuk memohon kelancaran. Pastikan juga menjaga kesehatan dengan makan bergizi dan berolahraga ringan.
Dengan persiapan yang baik, UAS akan terasa lebih mudah. Selamat belajar, dan semoga sukses!
Langkah menuju akreditasi perpustakaan sekolah pada tahun 2025 semakin dekat. Untuk mempersiapkan diri, SMP Negeri 3 Ampelgading yang diwakili oleh kepala sekolah dan pegiat literasi yang tergabung dalam FPGL (Forum Guru Pena Literasi PGRI), yang diwakili oleh pengurus inti melakukan kunjungan inspiratif ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Pemalang.
Kunjungan yang berlangsung pada Senin, 2 Desember 2024 tersebut menerima sambutan hangat dari Ibu Diyah selaku ketua pengelola Perputakaan Daerah Kabupaten Pemalang yang bertempat di gedung sementara karena gedung utama yang sedang direhab. Rombongan yang terdiri dari beberapa tokoh literasi, seperti Ibu Miftahus Solikhatin, S.Pd SD yang merupakan Ketua FPGL PGRI Kabupaten Pemalang, Ibu Indah Palupi, S.Pd.,M.Pd Sekretaris FPGL PGRI, dan Ibu Waidah,S.Pd., SD bendahara FPGL PGRI serta Ibu Anis Musbihka, S.Pd.,M.Pd anggota FPGL PGRI yang sekaligus Duta Literasi Sekolah tingkat Provinsi Jawa Tengah, merasa bangga dan terhormat atas penerimaan yang luar biasa dari pihak perpustakaan daerah.
Menyerap Ilmu dari Praktisi Literasi
Selama kunjungan yang berlangsung sekitar empat jam, rombongan diberikan berbagai wawasan penting terkait pengelolaan perpustakaan yang sesuai dengan standar akreditasi. Ibu Diyah dengan penuh antusias membagikan ilmunya, mulai dari pengelolaan koleksi perpustakaan, pengarsipan, hingga teknik menarik minat siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar utama.
“Pengelolaan perpustakaan yang baik harus memperhatikan koleksi yang relevan, teknologi pendukung, serta program-program kreatif untuk meningkatkan budaya baca di kalangan siswa,” ujar Ibu Diyah dalam salah satu sesi diskusi.
Para peserta kunjungan tidak hanya mencatat, tetapi juga aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Kepala sekolah SMP Negeri 3 Ampelgading menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan akreditasi perpustakaan sekolah yang diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi di sekolah.
Kolaborasi Literasi yang Kuat
Kehadiran FPGL PGRI Kabupaten Pemalang dalam kunjungan ini menambah semangat tim sekolah. Sebagai organisasi yang aktif mempromosikan literasi, FPGL PGRI turut memberikan masukan tentang bagaimana menjadikan perpustakaan sekolah lebih hidup dan berdaya guna.
“Literasi adalah jantung pendidikan. Dengan kolaborasi seperti ini, kita berharap perpustakaan sekolah tidak hanya menjadi tempat meminjam buku, tetapi juga pusat kegiatan literasi yang inspiratif,” kata Ibu Miftah, Ketua FPGL PGRI Kabupaten Pemalang.
Ibu Anis Musbihka,S.Pd.,M.Pd Duta Literasi Sekolah tingkat Provinsi Jawa Tengah, juga turut membagikan pengalamannya dalam membangun budaya literasi di sekolah-sekolah. Ia menginspirasi dengan berbagai cerita tentang bagaimana siswa dapat dilibatkan aktif dalam kegiatan literasi kreatif, seperti program pembacaan rutin, lomba literasi, hingga pemanfaatan perpustakaan digital.
Langkah Menuju Akreditasi 2025
Hasil dari kunjungan ini akan menjadi bahan evaluasi dan pengembangan untuk perpustakaan SMP Negeri 3 Ampelgading. Kepala sekolah menyatakan komitmennya untuk segera merealisasikan berbagai ide yang didapatkan dari kunjungan ini, mulai dari peningkatan koleksi buku, pelatihan staf perpustakaan, hingga merancang kegiatan literasi yang melibatkan seluruh warga sekolah.
“Kami sangat bersyukur atas ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh Ibu Diyah dan tim Perpustakaan Daerah. Ini adalah motivasi besar bagi kami untuk menghadirkan perpustakaan sekolah yang unggul, tidak hanya dalam hal fasilitas tetapi juga dalam membangun semangat literasi,” tutur kepala sekolah dengan penuh optimisme.
Menginspirasi Sekolah Lain
Kunjungan ini memberikan pesan penting bahwa persiapan akreditasi perpustakaan bukan hanya tugas administratif, tetapi juga momen untuk memperkuat sinergi antara sekolah dan komunitas literasi. Diharapkan langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mempersiapkan akreditasi perpustakaan dengan lebih matang dan kolaboratif.
Dengan semangat dan ilmu yang didapatkan, SMP Negeri 3 Ampelgading kini semakin yakin melangkah menuju akreditasi perpustakaan 2025. Perpustakaan tidak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga pusat kreativitas dan inspirasi bagi generasi muda.
Senyum ceria menghiasi wajah 30 siswa dan siswi di SMP Negeri 3 Ampelgading saat pembagian 30 pasang sepatu baru. Pembagian sepatu gratis ini bukan hanya menjadi hadiah istimewa bagi mereka, tetapi juga wujud nyata dari kepedulian dan sinergi yang kuat antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan badan pengelola zakat di tingkat sekolah.
Acara pendistribusian sepatu berlangsung sederhana namun penuh haru di ruang perputakaan sekolah pada hari Senin 2 Desember 2024. Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah, ketua pengola Zakat tingkat sekolah serta perwakilan guru, tenaga pendidik. Acara yang digelar secara sederhana tersebut tidak dihadiri perwakilan dari Baznas.
Kegiatan yang sudah berlangsung cukup lama ini merupakan hasil dari kerja sama yang apik antara pihak sekolah dan BAZNAS. Sebagai langkah awal, sekolah menginisiasi program pengumpulan zakat sebesar 2,5% dari seluruh guru dan tenaga pendidik. Setiap bulan, zakat yang terkumpul kemudian disalurkan ke BAZNAS untuk dikelola lebih lanjut. Tidak berhenti di situ, sekolah juga melakukan pendataan siswa yang membutuhkan bantuan secara cermat dan objektif. Data tersebut kemudian diajukan kepada BAZNAS sebagai bentuk pengusulan program bantuan.
Senyuman di Balik Sepatu Baru
Salah satu penerima manfaat, Dwi Indah Kurniasih, siswa kelas 8, mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya. “Alhamdulillah, sepatu ini sangat membantu. Sepatu lama saya sudah rusak”. Terima kasih kepada sekolah dan BAZNAS,” katanya dengan mata berbinar.
Kepala SMP Negeri 3 Ampelgading, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung program ini. “Ini adalah wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama. Kami bangga dapat bekerja sama dengan BAZNAS untuk membantu siswa-siswi kami. Semoga program ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak,” tuturnya.
Sinergi untuk Kebaikan
Ketua Badan Pengelola Zakat tingkat sekolah ibu Rofiqoh, S.Ag.,M.Pd atas nama BAZNAS juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada sekolah yang telah dengan baik menyampaikan amanah untuk menyalurkan bantuan kepada yang berhak di tingkat sekolah. harapannya adalah “ berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut, karena pendidikan adalah salah satu sektor prioritas yang harus kita dukung bersama,” .
Selain itu, guru-guru di SMP Negeri 3 Ampelgading juga merasa bangga menjadi bagian dari program ini. Mereka percaya bahwa setiap kontribusi, sekecil apa pun, dapat membawa perubahan besar. Melalui zakat yang mereka keluarkan, para guru tidak hanya memenuhi kewajiban agama tetapi juga berperan langsung dalam membantu anak-anak mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Menginspirasi Sekolah Lain
Kegiatan ini memberikan pesan kuat bahwa sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Melalui kerja sama yang baik dengan BAZNAS, SMP Negeri 3 Ampelgading berhasil menunjukkan bagaimana kolaborasi dapat membawa manfaat nyata bagi siswa.
Banyak pihak berharap, langkah mulia ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengikuti jejak serupa. Tidak hanya membantu siswa yang membutuhkan, tetapi juga mempererat rasa solidaritas di antara para pendidik, siswa, dan masyarakat luas.
Dengan sepatu baru yang nyaman, para siswa kini lebih bersemangat menjalani kegiatan belajar. Harapan pun tumbuh, bahwa mereka kelak akan menjadi generasi yang lebih peduli dan siap untuk berbagi dengan sesama.
Sepatu yang mereka terima mungkin hanya sebuah barang sederhana, tetapi bagi mereka, itu adalah langkah awal untuk menggapai mimpi dengan lebih percaya diri.
Ampelgading, Sabtu (30/11/2028) – Setelah melalui rangkaian pemilihan yang berlangsung demokratis dan penuh antusiasme, pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Dwi Indah K dan Andrian Maulana, akhirnya dinyatakan sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMP Negeri 3 Ampelgading periode 2024/2025. Pasangan ini unggul dengan perolehan suara terbanyak yang menunjukkan mendapatkan kepercayaan besar dari siswa terhadap visi dan misi mereka.
Proses pemilihan dimulai sejak pukul 09.00 WIB di aula utama sekolah yang telah disulap menjadi tempat pemungutan suara (TPS). Seluruh siswa, guru, dan staf sekolah tampak antusias datang untuk memberikan suara mereka. Panitia OSIS yang terdiri dari pengurus sebelumnya bekerja keras memastikan jalannya pemilihan berlangsung tertib dan lancar.
Sebelum memilih, peserta pemilih atau siswa diarahkan ke meja registrasi untuk mendapatkan kartu suara. yang kemudian, mereka memasuki bilik suara secara satu per satu untuk melakukan proses pencoblos pasangan calon yang menjadi pilihan mereka. Kegiatan ini dipantau langsung oleh panitia dan pengawas dari pihak sekolah, termasuk Wakil Kepala Sekolah, Pak Hasanudin dan Bu Indah Windiastuti, Serta bu Titik Nirwana selaku Koordinator yang membidangi Tema Suara Demokrasi pada kegiatan P5 secara langsung terjun ke lapangan sehingga pemungutan suara berjalan dengan lancar dan aman.
“Proses ini dirancang agar siswa merasakan langsung pengalaman memilih secara demokratis. Sehingga saat mereka harus kembali kepada masyarakat mereka dapat mempraktekan nilai-nilai demokrasi yang sehat. Setelah semua siswa selesai memilih, kotak suara yang telah disegel dibuka secara bersama-sama untuk proses penghitungan suara.
Proses penghitungan suara menjadi momen yang paling mendebarkan. Nama-nama paslon disebutkan satu per satu dari setiap surat suara, sementara pendukung masing-masing pasangan bersorak penuh semangat. Persaingan terlihat ketat, terutama antara paslon nomor 2, Meitha Khoirunnisa dan Gentha Aditya, dengan paslon nomor 3, Dwi Indah K dan Andrian Maulana.
Setelah sekitar dua jam penghitungan, hasil akhir diumumkan. Paslon nomor 3 meraih suara terbanyak . Ketua Panitia Pemilihan, Pak Hasanudin, mengumumkan hasil ini dengan resmi di hadapan seluruh siswa yang berkumpul di aula. Tepuk tangan meriah mengiringi pengumuman tersebut, terutama dari pendukung paslon nomor 3.”Selamat kepada Dwi Indah dan Andrian. Ini adalah baru awal perjalanan kalian sebagai pemimpin. Ingat, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mendengarkan dan melayani. Tunjukkan bahwa kalian mampu membawa perubahan positif,
Dengan selesainya proses pemilihan, SMPN 3 Ampelgading kini memiliki Ketua dan Wakil Ketua OSIS baru yang diharapkan mampu membawa organisasi ke tingkat yang lebih baik. Kepercayaan yang diberikan oleh siswa menjadi tanggung jawab besar yang harus mereka emban dengan penuh dedikasi.
Selamat kepada Dwi Indah dan Andrian Maulana! Semoga kepemimpinan mereka menjadi awal dari era baru yang inspiratif dan penuh inovasi bagi OSIS SMPN 3 Ampelgading. Demokrasi telah berjalan dengan sukses di sekolah ini, memberikan pembelajaran berharga bagi seluruh siswa tentang pentingnya suara dan partisipasi.
Setelah 3 pekan berlalu kali ini SMP Negeri 3 Ampelgading kembali menggelar kegiatan rutin Jumat Bersih pada Jumat pagi (29/11). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah sekaligus menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan.
Selaras dengan visi dan Misi Sekolah yang baru yaitu Sekolah yang unggul dalam generasi muda yang cerdas emosional dan spiritual, adaptif, kreatif, percaya diri, bertanggung jawab, mandiri, serta peduli terhadap lingkungan, siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi positif bagi masyarakat “ kegiatan Jumat Bersih ini berlangsung sejak pukul 07.00 hingga pukul 08.30 WIB. Setiap kelas mendapatkan tugas untuk membersihkan area tertentu, mulai dari ruang kelas, taman sekolah, hingga lingkungan sekitar lapangan olahraga. Para siswa terlihat aktif menyapu halaman, mencabut rumput liar, hingga merapikan tanaman di taman sekolah.
Kepala sekolah dalam sambutannya pada setiap kegiatan selalu menekankan tentang pentingnya menjaga Kebersihan sekolah yang merupakan tanggung jawab bersama. Lingkungan sekolah yang bersih tidak hanya mendukung proses belajar mengajar yang optimal, tetapi juga mencerminkan karakter disiplin dan peduli lingkungan dari seluruh warganya.
Kegiatan jumat bersih merupakan salah satu perwujudan aksi Nyata kepedulian terhadap lingkungan, disamping itu juga merupakan salah satu edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk membersihkan lingkungan, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat kerja sama dan gotong royong antarwarga sekolah. Semua pihak, mulai dari siswa hingga guru, turut berperan aktif, menunjukkan bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Sebagai upaya meningkatkan efektivitas kegiatan ini, pihak sekolah juga mengimbau siswa untuk terus menjaga kebersihan setiap hari, bukan hanya pada saat Jumat Bersih. Program seperti menyediakan tempat sampah terpilah di setiap sudut sekolah dan menanam tanaman hijau di area sekolah juga terus digalakkan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan nyaman.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan yang tinggi, SMP Negeri 3 Ampelgading diharapkan dapat menjadi kebiasaan positif yang tidak hanya berdampak pada kebersihan fisik sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan kepada seluruh warganya.
Melalui program ini, sekolah tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga mendidik siswa untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan. Ini adalah langkah kecil namun berdampak besar bagi terciptanya generasi yang peduli terhadap lingkungan.
“Lingkungan bersih, belajar makin semangat!”
Ampelgading, Kamis (28/11/2028) – Debat pemilihan calon Ketua OSIS SMP Negeri 3 Ampelgading sukses digelar pagi ini di halaman sekolah. Acara yang dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan staf ini berlangsung dengan penuh semangat. Sebanyak tiga pasangan calon Ketua OSIS berkompetisi mempresentasikan visi-misi mereka dan menjawab pertanyaan dari panelis serta audiens.Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB dengan diawali sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 3 Ampelgading, Ibu Siti Jumilati. Dalam pidatonya, beliau mengungkapkan pentingnya peran OSIS sebagai wadah pengembangan kepemimpinan siswa.”Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga sarana pembelajaran demokrasi bagi kalian semua,”
Debat yang dipimpin oleh Pak Hasanudin, guru senior, dan Bu Indah Windiastuti, yang merupakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Pembina OSIS. Dalam acara tersebut, ketiga pasangan calon menunjukkan kemampuan mereka menjawab tantangan dan menyampaikan program kerja unggulan.Pasangan Afgan Aprilianto dan Putri Novianti tampil pertama. Mereka memaparkan visi menjadikan OSIS sebagai organisasi inklusif yang mendorong kreativitas dan prestasi siswa. Program unggulan mereka adalah membentuk ruang ekspresi atau Creative Student untuk menampung ide-ide inovatif dari siswa. Pasangan kedua, Meitha Khoirunnisa dan Gentha Aditya, menyampaikan visi mereka untuk menjaga lingkungan sekolah dan meningkatkan budaya literasi di sekolah. Mereka mengusulkan program bernama Literasi Nusantara, yaitu kegiatan membaca buku lokal secara rutin untuk memperkaya wawasan siswa. Pasangan terakhir, Dwi Indah K dan Andrian Maulana, menonjolkan program mereka yang berfokus pada penguatan karakter. Mereka berkomitmen untuk menghadirkan kegiatan pengembangan kepemimpinan seperti Leadership Camp.
Setelah presentasi visi-misi, masing-masing pasangan menghadapi sesi pertanyaan dari panelis dan audiens. Pertanyaan yang diajukan mencakup tantangan pelaksanaan program hingga cara mereka menghadapi konflik di organisasi. Setiap pasangan menjawab dengan percaya diri, memukau penonton dengan argumen yang lugas dan terstruktur.
Debat berlangsung hingga pukul 11.00 WIB, diakhiri dengan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta. Ketua panitia, Bu Titik Nirwana, menyampaikan apresiasi kepada semua pasangan calon atas semangat mereka.
“Ketiga pasangan calon menunjukkan kualitas kepemimpinan yang luar biasa. Siapapun yang terpilih, saya yakin mereka mampu membawa OSIS SMPN 3 Ampelgading menjadi lebih baik,” kata Bu Indah.
Pemungutan suara akan dilaksanakan esok hari, Jumat (29/11/2028). Seluruh siswa telah antusias untuk menentukan pilihan mereka demi masa depan OSIS yang lebih progresif. Debat ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wahana pembelajaran demokrasi yang memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta dan penonton. SMPN 3 Ampelgading benar-benar menunjukkan semangat kebersamaan dan cita-cita untuk terus maju.
Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!
Travel portsman delighted improving dashwoods instantly happiness six. Ham now amounted absolute not mistaken way pleasant whatever. At an these still no dried folly stood thing. Rapid it on hours hills it seven years. If polite he active county in spirit an. Mrs ham intention promotion engrossed assurance defective. Confined so graceful building opinions whatever trifling in. Insisted out differed ham man endeavor expenses. At on he total their he songs. Related compact effects is on settled doo.

Brother set had private his letters observe outward resolve. Shutters ye marriage to throwing we as. Effect in if agreed he wished wanted admire expect. Or shortly visitor is comfort placing to cheered do. Few hills tears are weeks saw. Partiality insensible celebrated is in. Am offended as wandered thoughts greatest an friendly. Evening covered in he exposed fertile to. Horses seeing at played plenty nature to expect we. Young say led stood hills own thing get.
At distant inhabit amongst by. Appetite welcomed interest the goodness boy not. Estimable education for disposing pronounce her. John size good gay plan sent old roof own. Inquietude saw understood his friendship frequently yet. Nature his marked ham wished.
- At ille pellit, qui permulcet sensum voluptate.
- Modo etiam paulum ad dexteram de via declinavi, ut ad Pericli sepulcrum accederem.
- Quid ergo aliud intellegetur nisi uti ne quae pars naturae neglegatur?
- Quicquid porro animo cernimus, id omne oritur a sensibus;
- Potius inflammat, ut coercendi magis quam dedocendi esse videantur.
- Illud dico, ea, quae dicat, praeclare inter se cohaerere.
- Nescio quo modo praetervolavit oratio.
- Sedulo, inquam, faciam.
- Ac tamen, ne cui loco non videatur esse responsum, pauca etiam nunc dicam ad reliquam orationem tuam.
- Similiter sensus, cum accessit ad naturam, tuetur illam quidem, sed etiam se tuetur;
Audeo dicere, inquit. Sed eum qui audiebant, quoad poterant, defendebant sententiam suam. Itaque ab his ordiamur. Eadem nunc mea adversum te oratio est. Nam, ut sint illa vendibiliora, haec uberiora certe sunt. Respondent extrema primis, media utrisque, omnia omnibus. Tum ille: Ain tandem? His singulis copiose responderi solet, sed quae perspicua sunt longa esse non debent. Graecum enim hunc versum nostis omnes-: Suavis laborum est praeteritorum memoria. Stoicos roga.
Quare ad ea primum, si videtur; Sin laboramus, quis est, qui alienae modum statuat industriae? Fatebuntur Stoici haec omnia dicta esse praeclare, neque eam causam Zenoni desciscendi fuisse. Nos quidem Virtutes sic natae sumus, ut tibi serviremus, aliud negotii nihil habemus. Dic in quovis conventu te omnia facere, ne doleas. Mihi quidem Antiochum, quem audis, satis belle videris attendere.
Of resolve to gravity thought my prepare chamber so. Unsatiable entreaties collecting may sympathize nay

- Te ipsum, dignissimum maioribus tuis, voluptasne induxit, ut adolescentulus eriperes P.
- Aliter enim nosmet ipsos nosse non possumus.
Had strictly mrs handsome mistaken cheerful. We it so if resolution invitation remarkably unpleasant conviction. As into ye then form. To easy five less if rose were. Now set offended own out required entirely. Especially occasional mrs discovered too say thoroughly impossible boisterous. My head when real no he high rich at with. After so power of young as. Bore year does has get long fat cold saw neat. Put boy carried chiefly shy general.
- Verum hoc loco sumo verbis his eandem certe vim voluptatis Epicurum nosse quam ceteros.
- An ea, quae per vinitorem antea consequebatur, per se ipsa curabit?
- Nam diligi et carum esse iucundum est propterea, quia tutiorem vitam et voluptatem pleniorem efficit.
- Idcirco enim non desideraret, quia, quod dolore caret, id in voluptate est.
- Re mihi non aeque satisfacit, et quidem locis pluribus.